Apakah Pembalut Wajib Dicuci? Simak Faktanya Di Sini!

Menstruasi adalah bagian alami dari kehidupan perempuan, tapi perawatan kebersihannya kadang masih menimbulkan banyak pertanyaan. Salah satunya pertanyaan seperti ini yang kerap kali muncul, “Abis pakai pembalut, aku harus cuci dulu nggak ya sebelum dibuang?” , atau “Bahaya nggak sih kalau pembalutnya nggak dicuci? Nanti ada yang ganggu?”.

Bestie, ada banyak opini beredar tentang ini. Beberapa orang mencuci pembalut karena alasan kebersihan, sementara yang lain melakukannya untuk mengurangi aroma atau alasan lingkungan. Tapi, sebenarnya, apa sih yang paling benar? Yuk, kita bahas tuntas!

Haruskah Pembalut Dicuci Setelah Dipakai?

Sebenarnya, mencuci pembalut setelah digunakan bukan kewajiban, apalagi jika tujuanmu hanya membuangnya. Namun, di beberapa tempat, terutama di Indonesia, mencuci pembalut jadi kebiasaan karena beberapa alasan, seperti menghormati norma sosial atau mencegah aroma tidak sedap.

Selain itu, mencuci pembalut juga dianggap sebagai langkah untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama jika tempat pembuangan sampah di sekitarmu tidak dikelola dengan baik. Kebiasaan ini dapat mengurangi kemungkinan pembalut menarik perhatian hewan liar yang bisa menyebarkan sampah dan bau.

Meskipun begitu, praktik ini bisa lebih dari sekadar kebiasaan. Dengan mencuci pembalut, kamu bisa membantu mengurangi risiko aroma tak sedap saat dibuang dan membuatnya lebih bersih sebelum sampai ke tempat sampah. Di sisi lain, jika mencuci pembalut dianggap merepotkan, alternatifnya adalah melipat pembalut dengan rapi dan dimasukkan ke plastik atau tempat tertutup terlebih dahulu sebelum membuangnya ke tempat sampah.

Artikel Lainnya: Pembalut Siang vs Pembalut Malam, Cek Fungsinya Biar Tau yang Pas!

Cara Mencuci Pembalut yang Benar

Kalau kamu memilih untuk mencuci pembalut setelah digunakan, ada cara yang tepat agar proses ini tetap higienis:

1. Lepaskan dengan Hati-Hati

Saat melepas pembalut, pastikan kamu melipat bagian yang terkena darah menstruasi ke dalam. Ini membantu mengurangi risiko paparan langsung terhadap kotoran dan mencegah darah menyebar. Jangan menariknya dengan kasar, ya, Bestie, agar proses tetap higienis.

2. Gunakan Air Mengalir

Menggosok perlahan dengan tangan juga dapat membantu, tetapi pastikan airnya cukup kuat untuk membawa sisa darah. Hindari merendam pembalut dalam air, karena ini bisa memicu pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan.

3. Gunakan Sabun yang Aman

Pilih sabun yang lembut dan ramah lingkungan. Hindari sabun dengan bahan kimia keras yang bisa berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan. Pastikan sabun yang kamu gunakan cukup aman untuk kulit dan tidak meninggalkan residu yang sulit dibilas.

4. Buang dengan Benar

Setelah mencuci pembalut, lipat kembali dengan rapi agar tidak mengotori tempat sampah. Kamu bisa memasukkannya ke kantong plastik kecil atau membungkusnya dengan kertas bekas sebelum membuangnya. Buang ke tempat sampah tertutup untuk menghindari pencemaran dan menjaga kebersihan lingkungan.

Artikel Lainnya: Bestie, Risih Bau Miss V? Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya

Selain mencuci pembalut dengan benar, jangan lupa menjaga kebersihan organ reproduksi selama menstruasi. Gunakan produk yang dirancang khusus untuk kebersihan organ kewanitaan, seperti Hers Protex Naturals Daun Sirih. Kandungan alami daun sirihnya efektif menjaga kebersihan organ kewanitaan dan memberikan perlindungan ekstra dari bakteri.

Yuk, Jaga Kebersihan Menstruasi dengan Bijak!

Mencuci pembalut atau tidak sebenarnya kembali ke preferensi masing-masing. Yang terpenting adalah kamu menjaga kebersihan organ kewanitaan dengan baik selama menstruasi. Ingat, kesehatanmu adalah prioritas utama, Bestie! Jadi, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan dengan cara yang benar dan tetap nyaman selama menstruasi. Semangat ya, Bestie!

Sumber: 

Artikel Nona Woman. Is it Necessary to Wash the bandage before throwing it away?. Diakses Desember 2024.