




- Wajar atau Tidak Wajar Pubertas Dini?
- Tanda-Tanda Pubertas Dini
- Jenis-Jenis Pubertas Dini
- Faktor Risiko Pubertas Dini
- 1. Obesitas
- 2. Paparan hormon eksternal
- 3. Riwayat keluarga
- 4. Faktor genetik
- 5. Paparan radiasi atau perawatan medis
- Cara Mencegah Pubertas Dini
- Komplikasi Pubertas Dini
- 1. Pertumbuhan terhenti lebih cepat
- 2. Masalah emosional dan sosial
- 3. Risiko kesehatan di kemudian hari
Mengenal Pubertas Dini, Wajar atau Tidak Wajar?
Mengenal Pubertas Dini, Wajar atau Tidak Wajar?
Bestie, pernah dengar tentang pubertas dini? Pubertas dini, atau precocious puberty, terjadi ketika seorang anak mulai mengalami perkembangan seksual lebih awal dari seharusnya. Secara umum, kondisi ini merujuk pada anak perempuan yang mulai mengalami tanda-tanda pubertas sebelum usia 8 tahun.
Pubertas dini termasuk kondisi yang langka, hanya terjadi pada sekitar 1 dari 5.000 hingga 10.000 anak. Meski jarang, pubertas dini sering membuat orang tua dan anak merasa bingung atau cemas. Sebenarnya, apakah pubertas dini itu wajar atau tidak? Yuk, kita bahas lebih dalam bestie!
Wajar atau Tidak Wajar Pubertas Dini?
Pubertas dini bisa dianggap wajar dalam beberapa kasus, tetapi juga bisa tidak wajar jika terjadi karena faktor medis tertentu.
Wajar Jika:
- Terjadi karena faktor genetik. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami pubertas lebih cepat, anak perempuan dalam keluarga itu mungkin juga akan mengalaminya.
- Masih dalam rentang normal perkembangan tubuh, misalnya hanya sedikit lebih cepat dari teman sebaya tanpa ada gangguan kesehatan lain.
Tidak Wajar Jika:
- Dipicu oleh masalah kesehatan seperti gangguan hormon, tumor, atau masalah di otak yang memicu pelepasan hormon lebih awal.
- Disebabkan oleh paparan hormon eksternal dari makanan, obat-obatan, atau produk dengan kandungan estrogen atau testosteron.
- Berisiko menyebabkan masalah psikologis atau sosial karena perkembangan tubuh yang lebih cepat dari usia emosional anak.
Jadi, kalau bestie punya adik atau keponakan yang mengalami pubertas terlalu dini, ada baiknya konsultasi ke dokter untuk memastikan apakah ini hal yang normal atau perlu perhatian lebih.
Tanda-Tanda Pubertas Dini
Pada anak perempuan, pubertas dini biasanya ditandai dengan:
- Pertumbuhan payudara lebih awal
- Munculnya rambut di area kemaluan dan ketiak
- Perubahan bentuk tubuh (pinggul membesar)
- Mulai menstruasi lebih cepat dari seharusnya
- Pertumbuhan tinggi yang lebih cepat namun berhenti lebih awal
Jenis-Jenis Pubertas Dini
Ada dua jenis utama pubertas dini yang perlu bestie ketahui:
1. Pubertas Dini Sentral
-
- Disebabkan oleh aktivasi dini dari kelenjar pituitari yang memicu pelepasan hormon pubertas.
- Biasanya tidak disebabkan oleh penyakit serius, tetapi bisa terkait dengan faktor genetik.
2. Pubertas Dini Perifer
-
- Disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen atau testosteron tanpa aktivasi dari otak.
- Bisa terjadi karena gangguan pada kelenjar adrenal, ovarium, atau testis.
Faktor Risiko Pubertas Dini
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pubertas dini pada anak perempuan:
1. Obesitas
Kelebihan berat badan dapat memicu produksi hormon estrogen lebih awal.
2. Paparan hormon eksternal
Seperti dari pil KB, krim hormon, atau makanan yang mengandung hormon.
3. Riwayat keluarga
Jika ada anggota keluarga yang mengalami pubertas dini, risikonya lebih tinggi.
4. Faktor genetik
Mutasi pada gen KISS1 dan KISS1R atau gen MKRN3 yang diwarisi dari ayah bisa memengaruhi timbulnya pubertas dini.
5. Paparan radiasi atau perawatan medis
Seperti terapi radiasi untuk kanker di area otak atau tulang belakang.
Cara Mencegah Pubertas Dini
Walaupun pubertas dini tidak selalu bisa dicegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya:
- Menjaga pola makan sehat dan mencegah obesitas.
- Menghindari paparan produk yang mengandung hormon.
- Memastikan anak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup.
- Mengurangi stres berlebih pada anak.
Komplikasi Pubertas Dini
Pubertas dini bisa berdampak pada perkembangan fisik dan psikologis anak, seperti:
1. Pertumbuhan terhenti lebih cepat
Anak yang mengalami pubertas dini sering kali lebih pendek saat dewasa karena lempeng pertumbuhan tulangnya menutup lebih awal.
2. Masalah emosional dan sosial
Anak bisa merasa berbeda dari teman-temannya, mengalami kecemasan, atau kurang percaya diri.
3. Risiko kesehatan di kemudian hari
Seperti peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu karena paparan hormon dalam jangka panjang.
Pilih Pembalut yang Aman dan Nyaman di Awal Masa Pubertasmu
Di awal masa pubertas, penting untuk memilih pembalut yang nyaman. Hers Protex Daily Comfort Cinnamoroll Day adalah pilihan terbaik buat kamu! Permukaan pembalut lembut dan pin hole area yang memberikan daya serap tinggi, ditambahkan karakter Cinnamoroll yang imut siap menemani kamu beraktivitas dengan nyaman seharian meskipun sedang menstruasi.
Jaga kesehatan tubuh dan pola hidup sehat ya Bestie agar perkembangan hormon tetap seimbang.
Sumber:
Artikel Mayo Clinic Staff. Precocious Puberty. Diakses Maret 2025.
Artikel Children Hospital. Precocious Early Puberty. (n.d.). Diakses Maret 2025.

