Bestie, tahu nggak sih kalau ovulasi itu kunci utama siklus reproduksi perempuan? Meski begitu, banyak banget yang masih bingung soal kapan ovulasi terjadi, gejalanya, atau bahkan kenapa ada rasa nggak nyaman di tengah siklus ovulasi. Jadi, yuk, kita bongkar seluk beluk ovulasi bareng-bareng, karena semakin kamu paham, semakin juga kamu siap menghadapi siklusmu dengan lebih percaya diri.
Proses ovulasi sendiri, adalah di mana ketika ovarium melepaskan sel telur matang menuju tuba falopi. Proses ini berlangsung sekitar 12 hingga 24 jam saja. Yup, singkat banget, bestie! Tapi jangan salah, tubuh kita sudah mempersiapkan fase ini jauh sebelumnya. Biasanya, ovulasi terjadi di tengah siklus menstruasi, sekitar hari ke-14 pada siklus 28 hari. Tentu saja, siklus ini bisa bervariasi untuk setiap perempuan, jadi penting banget buat memantau pola menstruasimu.
Ini Tanda-Tanda Ovulasi yang Harus Kamu Kenali
Meskipun ovulasi berlangsung singkat, tubuh memberikan beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan, seperti:
1. Perubahan Lendir Serviks
Selama ovulasi, lendir serviks berubah menjadi lebih jernih, elastis, dan licin—serupa dengan putih telur. Ini membantu sperma bergerak lebih mudah menuju sel telur.
2. Peningkatan Suhu Tubuh Basal (BBT)
Suhu tubuh basal biasanya naik sedikit setelah ovulasi. Dengan mencatat suhu setiap pagi sebelum bangun, kamu bisa mengenali pola ovulasi ini.
Artikel Lainnya: Catat Yuk Bestie, Ini Caranya Menghitung Masa Subur
3. Peningkatan Gairah Seksual
Banyak perempuan melaporkan peningkatan gairah seksual selama masa ovulasi, sebuah dorongan alami tubuh untuk memaksimalkan peluang kehamilan.
4. Nyeri Ringan di Perut Bawah (Mittelschmerz)
Sensasi nyeri ringan di salah satu sisi perut bawah sering dirasakan saat ovulasi. Jika nyeri terasa parah, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.
5. Payudara Terasa Sensitif atau Nyeri
Perubahan hormon yang terjadi saat ovulasi dapat membuat payudara terasa lebih sensitif atau nyeri.
6. Perasaan Energik atau Lebih Bersemangat
Peningkatan kadar estrogen menjelang ovulasi dapat membuat tubuh terasa lebih berenergi dan suasana hati lebih baik.
7. Indra Penciuman Lebih Tajam
Beberapa perempuan menyadari bahwa indra penciumannya menjadi lebih tajam selama masa ovulasi, membantu mendeteksi aroma dengan lebih baik.
Artikel Lainnya: Pantau Kondisi Tubuhmu Lewat Warna Darah Haid
8. Bercak Ringan (Spotting)
Sebagian kecil perempuan mengalami bercak darah ringan saat ovulasi, yang terjadi akibat perubahan hormon atau pelepasan sel telur dari ovarium.
Beberapa perempuan memang mengalami nyeri ringan saat ovulasi, dikenal sebagai mittelschmerz. Rasa nyeri ini biasanya terasa di salah satu sisi perut, tergantung ovarium mana yang melepaskan sel telur. Meskipun mittelschmerz umumnya tidak berbahaya, kamu perlu memperhatikan jika rasa sakitnya terlalu intens atau disertai gejala lain, seperti pendarahan hebat. Kalau ini terjadi, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter, ya!
Ovulasi adalah proses alami pada organ reproduksi, karenanya kebersihannya tetap nomor satu yang harus diperhatikan, bestie! Karena saat ovulasi, lendir serviks yang meningkat bisa membuat area kewanitaan terasa lembap. Kondisi ini bisa memicu pertumbuhan bakteri jika kamu tidak menjaga kebersihan dengan baik. Di sini, Hers Protex Naturals Daun Sirih bisa jadi sahabatmu. Dengan ekstrak daun sirih yang dikenal sebagai antibakteri alami, produk ini membantu mencegah bau, gatal, dan iritasi. Jadi, kamu tetap nyaman sepanjang siklusmu.
Jadi selalu stay fresh, stay confident ya, Bestie!
Sumber:
Artikel National Health Service. How can I tell when I’m ovulating? Diakses November 2024.
Artikel Office on Women’s Health: U.S. Dept of Health. Trying to conceive & Your menstrual cycle. Diakses November 2024.